Furi Harun, Bersahabat Dengan Arwah Boneka Koleksinya Layaknya Keluarga

Furi Harun – anak indigo dengan koleksi 7 bonekanya yang di buat buku ‘‘Kisah 7 Boneka Furi Harun’ . (Foto : Fah)

Sukses dengan buku pertamanya ‘Furi Harun Dimensi Lain; Ghost Diaries’ (Indi Go Press, Juni 2020) yang ditulis Rudi Utomo, kini perempuan yang dikenal sebagai anak indigo menerbitkan buku keduanya berjudul ‘Kisah 7 Boneka Furi Harun’ yang ditulis Dita Amelia Saraswati. Menurutnya buku ini dibuat untuk mengetahui bahwa arwah -arwah yang ada dalam boneka tersebut membutuhkan kasih sayang layaknya kita yang hidup.

“Saya mengadopsi para arwah dan memasukkan ke dalam boneka tersebut agar tidak dipergunakan dengan tujuan yang tidak baik, oleh pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Furi di peluncuran buku ‘Kisah 7 Boneka Furi Harun’ di Babooji Resto, Jl. Gunawarman No.61, Kebayoran Baru, Jaksel (30/4).

Perempuan yang memiliki koleksi lebih dari 300 boneka ini juga menjelaskan bahwa ketujuh boneka spesial yang di jadikan buku tersebut memiliki nama, sifat dan karakter yang berbeda. Diantaranya Niang sang penjaga yang bijaksana dan lembut dari Bali, Chacha dari Thailand yang penurut dan baik, Chika – salah satu boneka yang digemari, bawel yang lucu dan pintar meramal percintaan/jodoh, Toby – tampan yang pintar mengasuh adik-adiknya yang blasteran dari Bali, Meiling – gadis Cina yang cantik dan  manis yang kisah hidupnya sangat tragis,  Keyra – dari Mesir yang memiliki kemampuan telekinetic dan Ming dari Thailand sang pendekar dan pelindung

“Semua boneka ini rata rata punya kemampuan masing – masing dan boneka ini ada yang saya beli, dikasih karena hadiah dan ada juga sengaja dikasih karena ketakutan,” ungkap wanita sebagai Juara Dua Kompetisi Indigo Internasional ini.

Furi Harun saat peluncuran buku ‘Kisah 7 Boneka Furi Harun’ di Babooji Resto bilangan Kebayoran Baru. (Foto : Fah)

Dikatakannya, semua koleksi bonekanya rata – rata sudah terisi oleh arwah yang masing – masing berbeda. Iapun juga memberitahukan antara boneka yang sudah terisi arwah dan tidak.

“Kalau boneka yang ada isinya bisa kita tes dengan menyimpan air atau ciko. Saat kita kasih sedotan dengan air atau susu maka akan netes sendiri, bahkan sampai habis,” katanya.

Terkadang juga memberikan tanda lewat mimpi lanjut Furi, ataupun juga orang lain yang melihat boneka tersebut merasa merinding dan lainnya.

“Jadi beda dengan boneka – boneka yang memang kosong, mau dibanting – banting ya ngga papa. Tapi kalo yang ada isinya beda, kalo kita menyakitinya maka badan kita juga akan sakit,” terangnya.

Furi Harun sejak kecil senang dengan boneka dan punya beberapa teman arwah dan iapun sering berbicara sendiri dan terkadang dengan bonekanya. Sehingga membuat banyak orang yang melihatnya dicap anak yang aneh. Meski demikian Furi tidak menghiraukan perkataan orang, justru dia menemukan kebahagian degan boneka – bonekanya.

“Boneka itu indah, boneka itu rumah yang bisa ditinggalin tapi dengan perjanjian bahwa meraka (arwah) tidak boleh tinggal selamanya. Mereka (arwah) di boneka itu supaya tidak gentayangan, nggak nyelakain orang, nakut – nakutin orang, dijadikan media untuk mengrimkan santet dan lainnya. Tapi kita ajak berdo’a seperti anak asuh, jadi kita anggap sebagai keluarga,” paparnya.

Furi juga menuturkan dalam merawat boneka – bonekanya ini tidak ada ritual khsusus yang dilakukannya, karena dirinya sudah bersahabat lama layaknya keluarga.

“Arwah – arwahnya itu memilih sendiri boneka yang disukainya dan dijadikan tempat tinggalnya,” pungkas selebgram yang meraih penghargaan Silver Button dari kanal Youtube (www.youtube.com/furiharun) pada tahun 2020 ini.Fah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *