Jakarta — Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara penyerahan uang pengganti kerugian negara sebesar Rp13.255.244.538.149 dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Pemberian Fasilitas Ekspor Crude Palm Oil (CPO) Dan Turunannya di Kejaksaan Agung RI, Senin (20/10). Dalam sambutannya, Presiden menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh jajaran Kejaksaan Agung yang telah bekerja keras dalam upaya pemberantasan korupsi dan penyelamatan aset negara.
“Alhamdulillah, kita bisa hadir di Kejaksaan Agung untuk menghadiri acara penting, walaupun simbolis, namun sangat bermakna bagi bangsa,” ujar Presiden Prabowo. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran Kejaksaan Agung yang telah bekerja gigih melawan korupsi, manipulasi, dan penyelewengan,” ujar Prabowo dalam sambutannya yang
diunggah youtube Sekretariat Presiden pada Senin (20/10/2025).
Presiden Prabowo menjelaskan bahwa dana lebih dari Rp13 triliun yang berhasil diselamatkan tersebut memiliki nilai yang sangat besar bagi pembangunan bangsa.
“Jumlah ini bisa digunakan untuk memperbaiki lebih dari 8.000 sekolah atau membangun sekitar 600 kampung nelayan modern dengan fasilitas lengkap. Artinya, sekitar 5 juta rakyat Indonesia dapat hidup lebih layak,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga menyoroti pentingnya penegakan hukum yang berkeadilan serta pengawasan terhadap praktik-praktik ilegal di berbagai sektor, seperti tambang dan perdagangan. Ia mengungkapkan, kerugian negara akibat aktivitas ilegal, termasuk penyelundupan timah dari Bangka Belitung, dapat mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah setiap tahun.
“Ini bukan hanya soal keserakahan, tapi sudah bisa disebut subversi ekonomi. Kerugian negara dari tambang ilegal bisa mencapai 800 triliun rupiah dalam 20 tahun. Ini harus dihentikan,” tegasnya.
Presiden juga memberikan pesan moral kepada para penegak hukum agar tidak tajam ke bawah dan tumpul ke atas, serta mengedepankan hati nurani dalam menjalankan tugas. Ia menyinggung beberapa kasus kecil yang melibatkan rakyat miskin, seperti anak sekolah yang ditangkap karena mencuri ayam, dan berharap kejadian serupa tidak terulang.
“Orang kecil harus dibela dan dibantu, jangan diperberat dengan perkara yang tidak perlu. Kalau perlu, jaksa atau polisi membantu dengan uang pribadi mengganti kerugiannya,” ucap Prabowo.
Menutup sambutannya, Presiden Prabowo mengajak seluruh aparat penegak hukum dan rakyat Indonesia untuk bersatu menyelamatkan kekayaan bangsa. Ia menyebut, Indonesia adalah negara yang sangat kaya dan akan cepat bangkit jika dikelola dengan keberanian dan kejujuran.
“Kebetulan hari ini tepat satu tahun saya dilantik menjadi Presiden. Ini adalah pertanda baik, karena kita menyaksikan Kejaksaan berhasil menunjukkan kerja keras dan keberanian dalam menyelamatkan kekayaan negara. Dengan uang ini, kita bisa memperbaiki ribuan sekolah dan menyejahterakan jutaan nelayan,” pungkas Prabowo.