Java Jazz 2026 Siap Digelar di PIK 2 — Selebrasi Dua Dekade Musik Dunia

Jakarta — Setelah dua dekade menjadi ikon musik jazz dunia, Jakarta International Java Jazz Festival memasuki babak baru dalam perjalanannya. Tahun 2025 menandai usia ke-20 festival ini, sekaligus menjadi momentum penting: Java Jazz resmi berpindah ke rumah barunya di NICE (Nusantara International Convention and Exhibition Center), kawasan PIK 2.

Langkah ini tidak sekadar soal perubahan lokasi, melainkan simbol evolusi dan keberanian untuk terus relevan di tengah perubahan zaman. Sejak pertama kali digelar, Java Jazz Festival lahir dari tekad untuk membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi pusat perhatian dunia melalui musik. Kini, semangat itu terus hidup, membawa festival ini menuju panggung yang lebih besar, modern, dan inklusif.

Perubahan yang Bermakna

Pindah ke NICE berarti membuka lembaran baru dalam pengalaman bermusik. Dengan akses strategis ke bandara internasional dan berbagai kawasan penting Jakarta, lokasi ini diharapkan mampu menyambut lebih banyak penggemar dari dalam maupun luar negeri.

Gelaran yang akan berlangsung selama tiga hari yakni 29, 30, dan 31 Mei 2026, dijanjikan menjadi perayaan musik lintas generasi dan lintas budaya. Namun lebih dari sekadar infrastruktur, langkah ini menjadi pesan simbolik bahwa Java Jazz Festival berani bertransformasi agar tetap progresif dan dekat dengan masyarakat.

Apresiasi dan Kolaborasi

Kesuksesan langkah besar ini tidak lepas dari dukungan Bapak Sugianto Kusuma beserta seluruh jajaran perusahaannya. Dukungan tersebut menjadi bukti nyata sinergi antara dunia usaha dan dunia seni.

Java Jazz Festival juga memberikan apresiasi kepada para sponsor dan rekan media yang selama dua dekade telah menjadi bagian penting dari perjalanan festival ini, menyebarkan semangat, memperluas jangkauan, dan mengukuhkan Java Jazz sebagai salah satu festival musik terbesar di dunia.

Visi Baru: Java Jazz untuk Semua

Tahun 2026 akan menjadi momentum penting bagi Java Jazz Festival. Sejumlah nama besar seperti Earth, Wind & Fire Experience, Incognito, hingga program spesial “Eros Djarot in Jazz” akan meramaikan panggung, menghadirkan penghormatan terhadap warisan musik Indonesia.

Musik Brasil dengan sentuhan jazz juga akan menjadi bagian dari dialog budaya yang memperkaya pengalaman festival. Tak hanya itu, penyelenggara berkomitmen menjadikan Java Jazz lebih inklusif dengan menyesuaikan harga tiket agar dapat dijangkau pelajar, profesional muda, dan keluarga.

Karena bagi Java Jazz, musik bukan milik segelintir orang, musik adalah bahasa universal yang menyatukan semua.

Membangun Ekosistem Hiburan Baru Indonesia

Mulai tahun ini, Java Jazz Festival menjalin kolaborasi strategis dengan Royal Group dan Agung Sedayu Group dalam upaya memperkuat dunia hiburan dan musik nasional.

Tujuannya jelas: membawa pengalaman musik kelas dunia ke Indonesia, sehingga pecinta musik tak lagi harus ke luar negeri untuk menikmati artis-artis besar dunia. Langkah ini menjadi bagian dari visi besar membangun ekosistem kreatif berkelanjutan yang memberi ruang bagi seniman lokal untuk tumbuh dan bersaing di panggung global.

Menatap 20 Tahun Berikutnya

Dua dekade perjalanan telah mengubah Java Jazz Festival dari sebuah mimpi menjadi simbol kebanggaan Indonesia di mata dunia. Kini, festival ini siap menatap dua puluh tahun berikutnya dengan semangat yang sama, keberanian, kolaborasi, dan cinta terhadap musik.

Java Jazz Festival bukan sekadar festival, ia adalah gerakan budaya, cermin kreativitas Indonesia yang mendunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *