
Dipenghujung tahun 2022 Bapak Ahmad Mahendra, Direkrur PMM Kemendikbud Ristek Republik Indonesia menerima penghargaan dalam acara yang bertajuk ‘DFI Cinema Achievement Award 2022’ dalam kategori ‘Government Support’.
Penghargaan ini diberikan atas dasar beberapa pertimbangan, diantaranya serapan anggaran efektif untuk lebih dari 20 festival film yang digelar dari tahun 2022 – 2022. Diantaranya FFI, FFWI, FFB, JFW, Eagle Award, BaliMakarya Film Festival Indonesia-BFFI, Balinale Film Festival, Festival Film Pendek Banyuwangi, Festival Film Tegal, Festival Film Pendek Berbahasa Daerah, Festival Film Pendek Etnik Nusantara, Madani Internasional Film Festival, Aceh Film Festival, Jogja Netpac dan lainnya. Ahmad Mahhendra memenuhi amanat UU Perfilman dengan kampanye film Nasional dengan merilis pengumuman angka jumlah penonton film lewat loket di podcast Demifilm TV. Tak hanya itu, iapun mengadakan nonton bareng (Nobar) 1-2 judul film setiap bulan sebagai apresiasi dan pemicu tradisi menonton bagi perfilman Indonesia.
“Ahmad Mahendra juga mengadakan acara menonton bersama (Nobar) film Indonesia yang diadakan 2 kali sebulan, salah satu nya film ‘Tegar’ yakni film anak disabilitas yang diadakan di 11 kota. Apa yang dilakukan Ahmad Mahendra untuk mendukung kemajuan perfilman Indonesia,” papar Yan Widjaya, selaku Ketua Umum DFI pada wartawan di bilangan Menteng, Jakarta Kamis (08/12)
Dalam sambutannya Ahmad Mahendra sangat mendukung semangat sinergi DFI agar semua bersatu pada kualitas film dan kuantitas makin banyak film yang box office.
“DemiFilm Indonesia selama 9 tahun ini konsisten kampanyekan terus apalagi rencana 2023 dengan gandeng videotron kementerian, BUMN dan lembaga agar ikut mensiarkan teaser tiap pekan dengan film yang berbeda, kami dukung itu,”jelas Ahmad Mahendra usai menerima penghargaan ‘Goverment Support’.
Selain Ahmad Mahendra, penghargaan lain juga diberikan kepada Kota Cinema Mall (KCM) sebagai salah satu Ekshibitors yang setia menayangkan film nasional menjadi Sahabat DFI diberikan award kategori “Bioskop Dengan Gedung Sendiri”.
Yoen K, Owner dan Produser KCM menjelaskan bahwa KCM menjadi etalase film anak negeri untuk ditonton di daerah dan jauh dari jangkauan kota besar namun menjadi Komunitas Kita (KOTA) tersendiri yang membanggakan. Tujuan didirikannya bukan hanya sebagai tempat menonton film biasa, namun juga sebagai tempat berkumpulnya berbagai komunitas.
“Misalkan komunitas pencinta musik, olahraga, dan hobi lainnya. Selain itu KCM juga menyediakan sarana kuliner lengkap untuk keluarga. Positioning KCM sebagai alternatif tempat hiburan dengan harga terjangkau, yang memang tidak banyak ditawarkan untuk tingkat Kabupaten saat ini. Dalam bahasa sederhananya, KCM menjadi Alun-Alun di setiap Kabupaten atau sebagai Taman Hiburan Rakyat (THR) yang menjadi destinasi keluarga,” papar Yoen K.
Dalam acara tersebut juga turut hadir para sineas perfilman Indonesia diantaranya Erwin Arnada (Sutradara/Produser), Harry (Produser), Sumi Muin (Produser), Hartawan (Produser ), Toto Sugriwo (Produser). Djonny Syafruddin (Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia), Tjandra Wibowo (Direktur Produksi Perusahaan Umum PFN), Azhar Kinoi Lubis (Sutradara) dan lainnya.Fah