Cakrawala, Agatha dan Antonio Ungkap Perkembangan Terbaru Cerita “Ketika Cinta Memanggilmu”

Jakarta – Sinetron “Ketika Cinta Memanggilmu” tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan penonton Tanah Air. Dengan alur cerita yang penuh konflik emosional dan aksi menegangkan, karakter-karakternya berhasil menyita perhatian publik—terutama sosok Galang, yang diperankan oleh Cakrawala Airawan.

Galang kini menjadi karakter antagonis yang paling menyakitkan hati Aksa (Rionaldo Stockhorst). Ditinggalkan dan merasa dikhianati, Galang berubah menjadi sosok yang terus dihantui oleh masa lalu.

“Di dunia ini, dia merasa paling tersakiti, semua yang dia punya diambil,” ungkap Cakrawala saat diwawancara pada wartawan

“Perubahan karakternya menggambarkan seseorang yang belum mampu menerima kenyataan bahwa hidup harus terus berjalan—sementara orang lain bisa move on dan bahagia,” sambungnya.

Cakrawala juga mengungkapkan bahwa demi adegan laga yang intens, ia menjalani latihan koreografi dengan pelatih khusus dengan Koreo. Meski beberapa adegan berisiko tinggi dilakukan oleh pemeran pengganti, ia tetap terlibat langsung dalam banyak adegan fisik.

“Alhamdulillah sejauh ini nggak ada cedera serius, paling encok aja, bukan karena adegan fighting tapi karena sendiri aja,” ujarnya.

Tantangan lain dalam memerankan Galang datang dari sisi visual. Karakter ini kerap berganti-ganti penampilan, bahkan hingga lima sampai enam kali, demi misi penyamaran yang meyakinkan.

“Look-nya aja yang ribet. Harus beda terus supaya penonton nggak langsung tahu itu Galang,” tambahnya.

Sementara itu, karakter Bella yang diperankan oleh Agatha Valerie juga mengalami dinamika emosi yang tak kalah rumit. Bella awalnya digambarkan sebagai wanita yang mengejar harta, namun perlahan-lahan benih cinta mulai tumbuh di hatinya terhadap Adam (Antonio Blanco Jr). Meski hubungan mereka diawali dengan niat yang salah, perkembangan ceritanya menunjukkan bahwa cinta bisa tumbuh dari tempat yang tak disangka-sangka.

Agatha mengungkapkan bahwa tantangan utamanya adalah membangun chemistry dengan lawan main yang semuanya baru baginya, termasuk Antonio.

“Awalnya banyak pikiran negatif, ternyata orangnya baik dan seru di lokasi. Jadi hiburan juga, karena dia nggak bisa diam,” ujarnya sambil tertawa.

Di balik kedekatan mereka di layar kaca, ternyata hubungan profesional Antonio dan Agatha sempat diawali dengan prasangka.

“Awalnya sih aku pikir dia galak dan bakal susah buat diajak improvisasi. Tapi ternyata dia orangnya sangat baik dan santai,” ungkap Antonio dengan jujur.

Dengan gaya khasnya yang tenang, Antonio bahkan sempat melontarkan candaan bahwa Agatha adalah tipe orang yang kalau ada kejadian menyeramkan dalam radius 100 meter pun tetap cuek.

“Dia tuh kayak jalan tol. Lurus aja,” ujarnya sambil tertawa.

Salah satu momen paling emosional yang dilalui bersama adalah ketika karakter Bella (yang diperankan Agatha) menangis karena kecelakaan yang menimpanya. Adegan tersebut terasa begitu nyata dan menyentuh, hingga banyak yang mengira proses pengambilan gambarnya penuh tantangan. Namun Antonio mengaku justru diberikan kebebasan total oleh tim sutradara.

“Kita diberi ruang untuk mainin adegannya dari hati. Ceritanya kan, ini orang yang aku cintai, dan tiba-tiba wajahnya hancur. Terus keluarga aku, Aksa dan Amira, nyuruh aku tinggalin dia. Nah, di situ aku mikir, ‘Masa iya gue tinggalin perempuan yang gue sayangin di saat dia jatuh dan hancur?’ Itu berat banget sih,” tuturnya.

Sebagai Adam, Antonio memperlihatkan sisi laki-laki yang berusaha bertahan di tengah tekanan dan pilihan sulit. Tak hanya menampilkan cinta, tetapi juga menunjukkan empati dan kemanusiaan di tengah badai konflik.

Dengan kekuatan karakter, konflik batin yang mendalam, dan dinamika cinta yang rumit, “Ketika Cinta Memanggilmu” berhasil menghadirkan drama penuh warna. Sinetron ini tidak hanya menyajikan kisah cinta biasa, tapi juga membuka ruang refleksi tentang pengkhianatan, penyesalan, dan harapan baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *