Jakarta – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan pentingnya kepemimpinan nasional yang adaptif, kolaboratif, dan berbasis realitas lapangan dalam menjawab tantangan global yang semakin kompleks. Hal ini disampaikannya saat memberikan pembekalan kepada 210 peserta Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) XXV dan Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) LXVIII di Istana Wakil Presiden, Senin (14/7/2025).
Di hadapan para calon pemimpin dari berbagai latar belakang birokrasi, militer, dan sipil, Gibran menekankan bahwa kesuksesan pembangunan nasional hanya bisa dicapai melalui sinergi lintas sektor dan kesamaan visi di bawah komando Presiden Prabowo Subianto.
“Kita harus satu visi, satu tujuan, satu komando mewujudkan visi, misi, dan program Bapak Presiden. Ego sektoral harus disingkirkan,” tegas Gibran.
Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya keterlibatan langsung pemimpin di lapangan serta penguatan sektor strategis seperti hilirisasi industri, ketahanan energi dan pangan, serta pengembangan sumber daya manusia sebagai landasan menuju Indonesia Emas 2045.
“Kalau kita terus kirim barang mentah, kita akan terus tertinggal. Hilirisasi memberi nilai tambah dan mengangkat harga diri bangsa,” terangnya.
Selain itu bonus demografi, menurut Gibran, juga harus dijawab dengan kebijakan nyata seperti pengembangan Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, serta penguatan riset dan inovasi nasional. Ia menyebut program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), dan pendidikan AI serta coding sejak dini sebagai investasi jangka panjang untuk daya saing global.
“Di negara lain krisis populasi, kita justru dapat bonus demografi. Ini harus jadi peluang, bukan masalah,” katanya.
Pernyataan Gibran mendapat sambutan positif dari para peserta, termasuk Ridho Pandoe—seorang pengusaha dan peserta program P3N XXV. Ridho menyatakan bahwa Lemhannas tidak hanya membentuk pemimpin yang tangguh, tetapi juga membuka ruang kolaborasi nasional yang inklusif.
“Kami, peserta Lemhannas P3N, siap mendukung program pemerintah dan menjadi bagian dari transformasi nasional. Kepemimpinan yang berintegritas dan nasionalis adalah kunci menjalankan program-program pembangunan dengan baik dan barokah,” ujar Ridho Pandoe.
Menurut Ridho, sinergi antara sektor publik dan swasta sangat penting dalam menjawab tantangan global dan mengoptimalkan bonus demografi. Ia juga mengapresiasi program-program unggulan pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis dan pendidikan teknologi sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan Indonesia.
“Dengan semangat perubahan, sinergi, dan kesiapan dari berbagai elemen bangsa, program P3N dan P4N Lemhannas hadir sebagai lokomotif baru dalam mencetak pemimpin masa depan yang siap membawa Indonesia menuju era keemasan,” paparnya.
Selain Wapres Gibran, acara tersebut juga dihadiri Gubernur Lemhannas Prof. Tubagus Ace Hasan Syadzily, Wakil Gubernur Lemhannas Laksdya Edwin, Sekretaris Utama Lemhannas Komjen R.Z. Panca Putra S., serta Plt. Sekretaris Wapres Al Muktabar.
Gubernur Lemhannas, Prof Tubagus Ace Hasan Syadzily, menjelaskan bahwa P3N dan P4N merupakan hasil transformasi dari program pendidikan kepemimpinan sebelumnya. Melalui penyempurnaan kurikulum dan pendekatan hybrid yang lebih interaktif, Lemhannas kini semakin siap mencetak pemimpin tangguh di bidang geopolitik dan ketahanan nasional.
“Penyederhanaan durasi dan metode pembelajaran baru ini dirancang untuk menjaga kualitas materi sekaligus meningkatkan fleksibilitas peserta,” pungkasnya.