Kemenekraf Apresiasi Film “Danyang Wingit Jumat Kliwon”: Kolaborasi Horor dan Pelestarian Budaya Jawa

Jakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia memberikan apresiasi tinggi terhadap karya film nasional bertema budaya daerah yang dikemas dalam balutan horor berjudul “Danyang Wingit Jumat Kliwon.” Film ini resmi tayang perdana dalam acara gala premiere di Epicentrum XXI, Jakarta, Sabtu ( 8/11/2025)

Acara pemutaran perdana tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat Kemenparekraf, di antaranya Doni Setiawan (Direktur Film Kemenekraf), Bulqi (Sekretaris Deputi Kreativitas Media), dan Hasbil Mustaqim Lubis (Tenaga Ahli Menteri Ekraf). Hadir pula Angelique Verina (Ketua Umum DPP DEKRAFMI) bersama Sekjen Ainal Mubaraq, S.H., serta jajaran pengurus Dunia Ekonomi Kreatif Muda Indonesia (DEKRAFMI). Turut memeriahkan acara, para pelaku industri perfilman nasional dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Doni Setiawan1 menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung karya-karya anak bangsa, terutama film yang mengangkat nilai budaya lokal. Menurutnya, dukungan terhadap film seperti Danyang Wingit Jumat Kliwon merupakan bagian dari upaya menjadikan sektor ekonomi kreatif sebagai engine of growth bangsa.

Angelique Verina (Ketua Umum DPP DEKRAFMI) bersama Doni Setiawan (Direktur Film Kementrian Ekonomi Kreatif) dan Ainal Mubaraq, S.H. (Sekjen DEKRAFMI), Agus Riyanto Khanza – Sutradara & Produser Eksekutif dan cast film “Danyang Wingit Jumat Kliwon”. Foto : Fah.

“Kami hadir untuk memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap karya anak bangsa. Film ini bukan sekadar hiburan, tapi juga membawa nilai budaya Jawa yang luhur. Horor dalam film ini bukan hanya soal menakut-nakuti, tapi juga menyampaikan pesan dan warisan budaya kita,” ujar Doni.

Ia juga memaparkan bahwa berdasarkan data Kemenparekraf, genre horor menjadi salah satu yang paling diminati masyarakat Indonesia, dengan kontribusi mencapai 42 persen dari total film nasional tahun lalu.

“Angka ini menunjukkan potensi besar industri film horor sebagai sarana promosi budaya lokal sekaligus penggerak ekonomi kreatif,” imbuhnya.

Sutradara sekaligus eksekutif produser film, Agus Riyanto Khanza, mengungkapkan bahwa produksi film ini memakan waktu hampir dua setengah tahun dengan riset mendalam terhadap tradisi wayang kulit manusia yang berkembang di lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah.

“Kami ingin menghidupkan kembali semangat nguri-uri kabudayan Jawa. Melalui film ini, kami ingin menunjukkan bahwa di balik kesan mistis, wayang juga menyimpan nilai moral dan filosofi mendalam,” tutur Agus.

Film yang juga menampilkan aktris Putri Maya R. ini diproduksi oleh DPD DEKRAFMI Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan lokasi syuting di Yogyakarta, Magelang, dan Wonosobo. Kisahnya memadukan unsur horor dengan pesan moral tentang kepercayaan dan pentingnya menjaga adat istiadat dalam kehidupan modern.

“Pesan utama film ini adalah agar kita tidak mudah percaya kepada siapa pun, bahkan orang terdekat. Selain itu, film ini mengingatkan agar kita tidak melupakan akar budaya sendiri,” tambah Agus.

Sementara itu, Ketua Umum DEKRAFMI Angelique Verina menyampaikan rasa bangganya atas karya sineas daerah yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.

“Ini bukti nyata bahwa potensi kreatif dari daerah dapat menjadi kekuatan ekonomi nasional. Kami berharap semakin banyak sineas daerah yang turut berkarya dan memperkaya perfilman Indonesia,” pungkasnya.

Film Danyang Wingit Jumat Kliwon rencananya akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia dan juga diputar di Malaysia, mengingat tingginya minat penonton di negara tersebut terhadap film bernuansa budaya Nusantara.

Gala premiere ini menjadi momentum penting kolaborasi antara pemerintah, komunitas film, dan pelaku ekonomi kreatif daerah dalam memperkuat posisi perfilman Indonesia sebagai sarana pelestarian budaya sekaligus pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *