Jakarta – Atta Ul Karim melalui perkumpulan International Creatives Exchange (ICE) tengah menggagas sebuah program bertajuk “Negeri Kami” yang bertujuan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke berbagai penjuru dunia. Gagasan ini lahir dari pengalaman personal Atta, yang sejak kecil memiliki lingkup pergaulan internasional akibat pertemanan diasporanya yang tersebar di banyak negara.
Diaspora Pakistan yang dikenal gemar berwirausaha telah membawa teman-teman kecil Atta hidup dan bekerja di berbagai belahan dunia.
“Teman-teman saya ada di Malaysia, Singapura, Inggris, Amerika, Qatar, Dubai, dan masih banyak lagi,” ujar Atta pada wartawan beberapa waktu lalu.

Ia menuturkan bahwa meski teman-temannya di luar negeri telah mengenal Indonesia, informasi yang mereka miliki masih sangat terbatas.
“Kebanyakan dari mereka sudah tahu Indonesia, tapi hanya sedikit yang mereka ketahui. Seperti Bali dengan budaya Hindu-nya, dan Jakarta dengan budaya Betawinya,” jelas Atta.
Menurutnya, mereka tidak menyangka bahwa budaya Indonesia sangat kaya dan beragam.
“Lebih luas dari yang dibayangkan. Di setiap pulau besar saja sudah ada perbedaan mencolok, belum lagi setiap provinsi punya ciri khasnya masing-masing,” imbuhnya.
Atas dasar itulah Atta merasa perlu menghadirkan sebuah program yang dapat menjadi jembatan budaya antara Indonesia dan dunia. Program Negeri Kami nantinya akan memiliki sebuah portal khusus yang menjadi pusat informasi tentang kekayaan budaya Nusantara. Portal ini dirancang untuk menyalurkan konten budaya secara terstruktur dan mudah diakses oleh masyarakat internasional.
Tak hanya itu, Atta berencana menggandeng para tokoh budaya Indonesia agar dapat berbicara langsung mengenai warisan budaya bangsa.
“Saya ingin mengajak budayawan Indonesia untuk berbicara tentang budaya kita. Nanti akan diterjemahkan oleh tim kami supaya mudah dipahami oleh orang-orang di luar negeri,” tuturnya.
Untuk memastikan program ini berkelanjutan, Atta juga telah menyiapkan rencana jangka panjang, termasuk penunjukan perwakilan daerah sebagai duta budaya.
“Ke depan, insyaAllah akan ada duta yang kita tunjuk di masing-masing daerah. Tugas dan kewajibannya masih kita ramu lagi,” ujarnya.
Atta juga membuka peluang kerja sama dengan Kementerian Kebudayaan RI yang dipimpin oleh Fadli Zon. Meski begitu, ia ingin memulai program ini secara mandiri terlebih dahulu.
“Kita mulai saja dulu. Kalau ke depannya ada peluang kerja sama dengan Menteri Kebudayaan, saya sangat bersyukur sekali,” pungkasnya.
Saat ini, program Negeri Kami telah mulai berjalan meski belum diluncurkan secara seremonial. Proses perapihan website dan penyusunan informasi terus dilakukan sebagai langkah awal untuk menghadirkan Indonesia ke panggung dunia.


